Terus menurut orang-orang macam ini bagaimana cara negara dapat duit membangun jalan fasum etc? Malakin tapir? Balik naik kuda?
Iya, masyarakat sangat gemar berjudi, jadi sebaiknya dilegalkan saja. Pastikan saja playernya punya identitas/di atas umur. Daripada munafik, duit lari ke luar negeri, negara/daerah nggak dapat pajak apa-apa. Kalau daerah mayo nggak mau, bikin di daerah mino.
Nggak ada urusannya sama berat barang. Yang pengaruh itu harga barang plus ongkir/asuransi, sama jenis barang. Ini antara cewek beneran nggak ngerti atau sengaja nyembunyiin harga asli barangnya...
apa urusannya, dia memberikan jasa dan dia dibayar, selesai. mending fokusnya ke tersangka aja, dia yang korupsi. dulu ada kasus fathanah pelaku suap dari pks, sewa psk maharani bayarnya pakai duit itu, disuruh kembalikan, dong, dipikir wikwik bisa diundo. tolol parah.
Mana fotonya, katanya merah cilana jins? Kok mulusnya beda. Tapi ya sudah lah, Intinya komen nggak mutu nggak usah dianggep. Paling nggak jauh-jauh dari cewek jelek wajib berkarung yang minta cewek cantik dikarungin juga untuk menghilangkan persaingan.
Tukang parkir, kerjaan bullshit nggak dibutuhkan, apanya menambah pengangguran, dari awal sudah pengangguran
Baqarah 6-7 itu yang ini? "6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. 7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat
Yang kayak gini harus dipajang, foto muka tersangkanya bersebelahan dengan foto muka jenderalnya. Biar kalau beneran keluarga jenderal, malu jenderalnya. Kalau bukan, biar diurus baik-baik tuh anak sama si jenderal.
Dari dulu bea cukai juga sudah nggak jelas menentukan tarif. Urusannya apa pula dengan jualan. Kayak gitu kan tinggal sesuaikan saja besar pajaknya. Blokar-blokir, ngasih harga asal-asalan biar orang males ngimpor, biar jadi dikit kerjanya makan gaji buta.
Eh, ateis mestinya nggak percaya afterlife. Terus teis satu dan teis lain bisa mempercayai afterlife tapi versinya berbeda-beda. Iya, masing-masing teis yakin kalau versinya yang benar. Tapi tentu saja dari sudut pandang obyektif, pasti ada versi mereka yang salah, mungkin malah semua salah. Kalau