tenang, selama masuk kolam mau rangkap jabatan sampe semua bumn pun tak masalah, masih ada desi, ekun, janda, siap backup
lembaga itu ibarat lap pel itu udh penuh lumpur busuk sejak lama, dicucipun tak bisa bersih lagi, harus diganti pel yang baru, kotorannya terlalu pekat, bahkan dari awal juga udh bau busuk
bandar tekorrr, pokoknya harus pandemik ga boleh endemik, enak aja udh modal trilyunan kok mau dikangkangin sama decolgen
tenang, selama masih setaik sama bani dongok aman lah, mau ngomong taik taik juga udh dicontohkan sama nabi yang maha suci
maju dari mananya? di akhir2 kekuasaan orla, bungkarno udh ga fokus dan semakin keblinger, ekonomi ancur, di istana malah pesta
jasa marga dulu mau masuk properti juga gagal total, padahal udh ada lahan di bojong, udh bikin rumah sample, akhirnya ya ga berlanjut juga
jangan salahkan mudiknya, salahkan penegakannya, penyekatan ga 24 jam, cuma heboh di media tp minim di lapangan
masalah larangan mudik, bacot doang digedein, masyarakat termasuknya udh cukup bagus, yang mudik kemaren sangat2 sedikit persentasenya dibandingkan kondisi normal, cuma emang penyekatan itu setengah hati, ga 24 jam dan yang katanya jalan tikus diamankan juga nol besar, kuncinya ada di penegakan, ...
suka ga suka ini budaya orba bagus yang diadaptasi oleh don orba v.20, bagus si, tinggal budaya LDK untuk maba, penataran P4, kembali dilakukan, kurang orba apa coba
new branding new strategi, ga ada lagi kartu as, simpati red, simpati loop, yang ada cuma kartu telkomsel, mudah2an jadi tambah bagus