Budidono, dalam laporan majalah Tempo edisi 2 Oktober 1971 menjelaskan orang yang bersamanya tak lain mur putra dari Brigjen Katamso. Sementara lainnya adalah Angling Putra dari Paku Alam VIII, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Yogyakarta. Terakahir, adalah Ismet.
Bapaknya pernah kesandung kasus yang sama di zaman orba, namanya di lindungi sama Ali Mortopo :ngakak
Halah ACT Kalau di lapangan udah pada tahu kelakuanya, bawa bendera cuma numpang nama, bulshit lah! sesama NGO dah pada tahu Aksi Cepat Tancap :wow
dia lupa bahwa pagaruyung dulu pernah ada dan di bumi hanguskan sama kaum padri yang perempuan pada di buntingin. kalau ngomong adat paling baru 100-300 tahunan. lha yang lebih lama sudah di hilangkan kali ya :wow
Pukul2lan cewek sadis bre, ngeirh kalau dah di atas ring Jangan samakan di atas ranjang ya bre :wakaka
Bawa Agama di diskusi kek gini, macam paling bener. Coli dulu gih, kencing aja pada belum lurus. Memonopoli surga, lupa sanad, paling bener. biasa itu baru belajar agama, ghirahnya lagi tinggi2nya. nanti kalau udah keluar, ketemu orang2 dan realita juga pada balik lagi, malu ama postingan2 sekarang
Awkowkokwokwokwokwo Ujang-Ujang Dr. Ujang Komarudin, M.Si adalah Staff Khusus Ketua DPR RI, Dosen Tetap dan Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia serta Direktur Eksekutif Indonesia Political Review. Ujang Komarudin menyelesaikan pendidikan Strata Tiga Ilmu Politik di Universitas Indonesi
Sekarang enak makan 3 x sehari dan pada punya motor dan hyenpon. jaman dulu? makan 2 x sehari aja sukur