terlalu vokal kritik pemerintah, resiko yang harus ditanggung memang seperti ini, dicari segala kesalahan. padahal selain HRS, banyak juga yang buat acara kumpul2, disini sehabis pemilihan bupati, pihak yang menang adain acara tasyakuran, ngundang banyak orang, tapi tidak dipanggil polisi.
PapayaPokpok itu bukan latihan gorok, lebih tepatnya seperti debus gitulah, pamer kalau kebal dari sajam, memang yang disasar bagian leher.
berasa hidup dijaman kerajaan, anak raja ataupun menantu, dapat posisi penting dalam sebuah pemerintahan.
sudah jelas hoax, muka orang mati pucet, lagian kalau sudah mati kenapa dipakaikan masker, ini mah cuma lelucon buatan buzzer aja.
bisa saja ts fitnahnya, jelas cuma latihan ilmu debus, diframing jadi latihan gorok, banser juga sering latihan pakai sajam, tapi tidak pernah disorot oleh ts, ketahuan benci banget sama FPI.
ini kalau kejadian di madura pelaku sudah mati dihabisi pakai celurit, jangan sekali2 permainkan perasaan, ini urusan harga diri, selalu berakhir celaka.