bisa saja ts fitnahnya, jelas cuma latihan ilmu debus, diframing jadi latihan gorok, banser juga sering latihan pakai sajam, tapi tidak pernah disorot oleh ts, ketahuan benci banget sama FPI.
sudah jelas hoax, muka orang mati pucet, lagian kalau sudah mati kenapa dipakaikan masker, ini mah cuma lelucon buatan buzzer aja.
berasa hidup dijaman kerajaan, anak raja ataupun menantu, dapat posisi penting dalam sebuah pemerintahan.
PapayaPokpok itu bukan latihan gorok, lebih tepatnya seperti debus gitulah, pamer kalau kebal dari sajam, memang yang disasar bagian leher.
terlalu vokal kritik pemerintah, resiko yang harus ditanggung memang seperti ini, dicari segala kesalahan. padahal selain HRS, banyak juga yang buat acara kumpul2, disini sehabis pemilihan bupati, pihak yang menang adain acara tasyakuran, ngundang banyak orang, tapi tidak dipanggil polisi.
kalau kadal punya habib rizieq, kaum nastak punya ahok, manusia setengah dewa yang dijadikan sesembahan.
berhenti ngoceh alamat perut tidak terisi. pekerjaan deny mmg seperti ini, buat narasi konyol diselipi pujian untuk jokowi.
penjara jaman rezim jokowi diisi oleh pemuka agama dan rakyat. lebih fokus urusi kasus receh, abaikan kasus besar. ulama dipenjara, koruptor harun masiku bebas keliaran.