"Jadi itu spontan saya buat. Spontan untuk menanggapi komentar julid yang tidak nyambung dengan konten saya. Jadi saya menanggapi ini sarkas saya kepada yang menulis komentar," jelasnya. ====== Ngeles aja lu tai. Lu pikir semudah itu ngurus imigran gelap? gaya lu. Tanah aja masih wakaf,
junoon Kalau ada yang nelan mentah-mentah, lantas yang bicara dianggap salah? Ya gak bisa. Interpretasi dan persepsi orang emang beda-beda. Tergantung otak mereka, bisa gak mencerna sebuah kata-kata. Peluang itu banyak. Sukses gak selalu diukur sama tingginya pendidikan. Sarjana banyak yang nganggu
Asal jangan bocor, gak ada markup, belanja tepat sasaran dan tepat guna, semuanya demi hankam, ya gak masalah. Yang terpenting bisa dipertanggungjawabkan. Mau negara kuat koq minim alutsista. Bisa diberakin negara tetangga. :D
Kalau jawaban jadi pengusaha dibilang jawaban gak berbobot, artinya perintis usaha KemChick, Bob Sadino salah besar ya. Soal jawaban Kaesang ke Megawati juga sebenarnya sama aja dengan melumuri wajah Megawati. Bukankah Jokowi selalu dianggap petugas partai? Emang partainya siapa kalau bukan partai
shekel Bray. Gw gak peduli sama si Bahar tai itu. Gw juga gak peduli soal Manguni songong itu. Gw cuma mau ngasih saran.... Banyak-banyak baca biar nambah wawasan dan gak ditolol-tololin di Kaskus, apalagi di BP. :D
Ini kesempatan bagi seluruh masyarakat dimanapun mereka berada. Selama masih di Indonesia, segera kuasai tanah negara, pemprov, dan lain-lain. Jangan mau pergi sampai Anies jadi presiden. Kalau bisa dengan isu pendzaliman. Anies ini mau ngejalanin Land Reform. Kapan lagi dapat tanah gratis? Iya gak
Berita jadul bray. Gak perlu lihat linknya. Baca aja hampir habis. Ada tanggal dan bulan disana. Itu belum tahunnya lho. :ngakak
ushirota Semoga post di Twitter ini bisa nyadarin elu. Kenapa? karena komen itu mewakili lu banget. Ngaku cerdas tapi rata-rata komentar elu bodohnya luar biasa. :D Btw tadi ada yang ngakak dibelakang gw saat gw kasih tau postingan elu. :D