*Celoteh Anak Palestina Jangan bertanya tentang rasa padaku. Karena aku sudah meremasnya dalam kepalan tangan. Menggenggam erat sayatan luka dalam rintih jemari. Dan menenggelamkannya dalam palung kalbu. Aku bukan robot, vampir atau pun mummi. Tetapi memang hatiku kini tak lagi membeku. Melainkan
🌧HUJAN🌧 Satu putaran lagi angka menyentuh maghrib. Milyaran rinai berebut menyentuh pertiwi. Seolah mendengar dedo'a petani yang sekian lama mendamba. Malam ini, katak terlelap tanpa bintang. Sebab langit senja berubah pekat. #Alhamdulillah
🌾MUSIM YANG BERGANTI🌾 Rintik hujan yang turun perlahan. Menimbulkan irama khas menimpa dedaunan. Tak ... tok ... pluk! Seperti tetes peluh sebesar butir jagung. Basahnya bahkan tidak membuat kuyup dedaunan. Para petani tenggelam dalam kepulan tungku yang menguarkan aroma kayu bakar. Mulutny...