maklum, penguasa negara ini lebih memuliakan tahyul daripada sains. makanya guru itu bayaran rupiah kecil lalu dikasih label kolosal "pahlawan tanpa tanda jasa", sama sekali tidak profesional ala sekolah swasta bergengsi.:ngakaks gue sering heran, pemerintah endonestan itu menelantarkan s
tidak heran nggak ada penguasa yang peduli. karena sekolah negeri sepertinya mau dibikin turun ke kasta terendah di negeri sucy endonestan. kasus ini sekolahnya katanya mau dirobohkan dan dibangun rumah kebencian.:ngakaks dahlah, anak-anak itu masuk pornsantren aja, biar gedenya lihai liwath bers...
menteri yang bau amis. bukannya ngasih tax holiday dll ke manufaktur yang buka pabrik baru untuk merangsang penciptaan loker, eh malah sibuk siapin bansos. emang sanggup kowe suap seumur hidup mbak?:ngakaks pake hasil palak pengusaha nggak tuh yang ujungnya rame-rame cabut.
dari pemimpin negara yang konon negara terbesar di asia tenggara menjadi figur boneka organisasi pbb? turun kasta nggak tuh?:ngakak
pahlawan tanpa tanda jasa itu bullshit karangan penguasa yang nggak mau keluar duit bayar mahal.:ngakaks harusnya guru itu profesional, bukan seremonial gitu.
accelero astoge ya akhi, kitab sakti itu sumber segala ilmu, dikatamin aja hapalannya maka udah sejajar dengan propesor yang paling terpercaya. nggak percaya? lihat aja ustot pada ngemeng sains sampai sejarah sampai geografi, lalu ngummatnya angguk-angguk paham dan pintar. :ngakaks
betul sekali ya akhi, padahal yang disebut kadrun itu kan para pendakwo yang telah menyucikan dan mengharumkan iclam. sungguh terlalu si recim.:ngakaks