Ane juga belum pernah ke luar, passport sih ada gan. Bukan kaum mendang mending juga, asal ada uang juga ane mau kok berangkat. Xixixi
Sejak kuliah, 15 tahun lalu, sudah berhenti ane nonton tv lokal. Kemarin2 sama keluarga sering banget nonton TV berbayar, macam NatGeo, Sky Sport dan lain2, TV lokalan gini kalau lagi main ke rumah ortu sama mertua saja ane taunya. Ndak nonton TV itu keputusan terbaik.
Min, kira2 head unit bakalan HD ga ke depan nya, kalau malam kurang jelas (punya kawan), sama kok ga ada fitur tilt and telescopic, buat ane yang 181 cm, ngaruh banget itu telescopic steering.
Yap, ga siap dengan harga ori, ane bisa beli ps 3 dan 4, setelah gawe gan. Ps 5 nanti dulu, penting an anak. Hahaha
giphytrilili bangcut, ane lagi banyak pikiran bisa ngakak baca komen ente ganz. Hahahahaha, apa apaan ya platina ya koil. Hahhaha
Weleh, seriusan pakai dibandingkan sama Sepang. Ayo lah, ane tau orang pada bangga, nyocot ini itu, tapi ndak usah yang berlebihan. Sepang sudah jauh lebih matang kalau ngadain event sekala dunia, kita juga bisa, asal mau belajar dan ndak usah ndakik ndakik ngomong silit ini itu. Perbaiki kekurang
Bombastis kalli pak jumlah viewer nya. Untuk kelsa Moto GP, kelas nya raja - raja rider motor dunia saja, viewer global itu di angka 400 jutaan. Apa kabar ini kelas WSBK, yang pasti secara rating dibawah Moto GP. Ini siapa yang bisikin dan data dari mana mboh. F1 saja angka viewer nya maximal di
Ngantuk gan, kemarin nonton banyak anak kecil seumuran SMP an kayaknya, berisik. Dialog nya banyak yang "meh" tapi cinematography nya ok lah, 8 dari 10, cerita B aja, 6.5 dari 10. Raksasanya ini pencipta kan ya, ada yang tau fans fanatics Marvel, Adu jotos sama Galactus menang mana ya, te
Satu, paus bukan ikan, dua, tenggorokan paus Biru pun, hanya bisa muat maximal bola voli. Paus biru, panjang 30 meter, berat maximum bisa sampai 150 metrics ton. Jantung nya bisa seberat hampir 2 kwintal. Cerita2 imajinasi ini itu, kalah sama science. Wiiiii.....
Ya kalau ndak kebut2an sampai diatas 100 km/ jam sih, aman2 saja, dengan syarat kecelakaan tunggal ya, ndak amit amit ketimpa peti kemas, atau ketabrak truk. Kayaknya mobil sekarang kalau masih di bawah 100 km/ jam, kesempatan survival nya besar, lebih dari itu ya ndak tau.
Yoa, ane selalun mendukung ide ini. Kalau cuma mau pa gede-gede kanjut mah, geber mentok 200an km/ jam, masih dibawah 250 km/ jam, mending ga usah. Berasa kencang kali ya, karena memang mayoritas mobil di Indonesia itu, ber-cc kecil e.g di bawah atau sama dengan 1.500 cc (non turbo). Jadi berasa b
Temen awak pun pernah cerita, biasa nya yang begitu yang di daerah, kawan awak ini pernah jadi vendor (entah vendor apa, sicrit katanya), di Kementrian Keuangan pusat, lihat orang kerja uda cam romuhsa, ga ada berhenti nya. Apalagi menjelang akhir bulan, itu uang negara dari Sabang sampai Merauke...
Semoga nanti, begitu buat invoice, tagihannya dibayarkan dengan lancar, ndak sampai berbulan-bulan. Entah dari sekian banyak rumah makan berhati berlian tadi yang betul-betul meng-ikhlaskan sajian gratisnya. Xixixi
:wkwkwk Ane dulu pernah punya pikiran gitu juga gan, kapan ya bisa punya uang trilyunan (jutaan dollar, sampai ratusan juta dollar) kalau milyar dollar sih ketinggian. Sampe ane nyadar, ane naif gan, kemungkinan itu hampir 0 mutlak gan, terserah berdoa pakai jurus apa, berusaha sekeras apa. Yang