ada benarnya. permasalahan di Indonesia saja segunung. koruptor masih banyak yang belum ditangkap, tambah lagi perkara dugaan kecurangan Pemilu 2024, dan banyak lagi masalah lain.
kalo bisa ke Australia dah. deket sih deket, tapi birokrasi untuk urus visanya lumayan ribet, menurut ane. dokumen yang harus dipersiapkan banyak banget. tapi ane bantuin beberapa orang ke Australia untuk studi, pengajuan visa mereka diterima semua.
thecrawler curangnya mesti ngotak juga kali... yang masuk akal... kalo surat suara maksimal 300 tapi perolehan suara 560.000 di satu TPS itu mah curang gak pakai otak sama sekali.
ingat baik-baik... kalah secara terhormat lebih baik daripada menang dengan kecurangan. pantas hari Rabu suasananya terasa nggak enak banget... hujan terus seharian di tempat ane di Maumere.
thecrawler mau tahu bedanya? tahun 2019 yang kalah (Prabowo) teriak curang tanpa ada bukti yang kuat. tahun ini yang kalah (Anies dan Ganjar) teriak curang tapi ada banyak bukti kuat manipulasi. pencalonan Gibran saja sudah lewat manipulasi. salah satu yang mengejutkan: di TPS Grobogan suara Prab...
nvidiator kalo curang itu ya dituntaskan hasil quick count doang bangganya setengah mati. curang lagi. RIP DEMOKRASI. mau apa lo???
sebelum hasil real count dan pengumuman resmi dikeluarkan, ane gak yakin siapa pemenangnya. bisa saja terjadi kecurangan, seperti yang dikatakan Prabowo sendiri.
setuju. ini penodaan demokrasi. kita dibayar untuk memilih paslon tertentu, artinya pilihan kita sudah nggak bebas lagi.